Jumat, 5Januari 2017 saya kembali membantu teman-teman di tim protokol ITB dalamkeberjalanan acara pelantikan pejabat ITB yang terdiri dari dua rangkaian acara: pelantikan seluruh ketua program studi di ITB dan pelantikan tenagakependidikan di ITB. Yap, masih dalam status mahasiswa seperti tahunsebelumnya. Acara pelantikan tenaga kependidikan ini sendiri merupakan yangpertama diadakan di ITB sehingga bahkan ada pegawai yang sudah bekerja dari 10tahun yang lalu namun tetap mengikuti prosesi pelantikan. Karena masih banyaktim yang belum berada di Bandung untuk membantu keberjalanan acara, maka sayayang masih di Bandung ini pun akhirnya memutuskan untuk ikut membantu. Danmenariknya, semua laki-laki yang bertugas adalah teman-teman seangkatan (yangsudah wisuda, yang sedang menempuh pendidikan pascasarjana maupun sesamamahasiswa namun yang sudah selesai sidang).
Rekan-rekan yang penampilannya saya tonton di malam tahun baru
Sedikitkilas balik ke tahun 2017, rasanya orang Indonesia makin banyak yangpengeluarannya untuk hiburan/leisure. Mungkin setelah disinggung samainfluencer “kurang piknik ya”, trus ditanggepin serius eh malah piknik benerankan jadinya. Gak cuma kayanya, tapi waktu Bapak Yuswohady ngobrol di eTalk diMenara BCA awal Desember 2017, memang salah satu perbincangannya adalahIndonesia sedang naik trennya untuk Leisure Economy.
Dikit-dikit nugas di café,dikit-dikit ngopi lucu, nonton bioskop berkali-kali karena bagus bangetfilmnya, travelling ke daerah x karena tiketnya lagi murah dsb (duh maap generalisasi berlebihan). Mudah-mudahanmemang beneran karena ekonomi bangsa kita makin bagus ya.
Senaif-naifnyadan segamautaunya orang sama politik Indonesia, taun 2017 rasanya Pilkada DKIJakarta ini udah seperti isu nasional. Ini lanjutan dari drama yang udah ada ditahun sebelumnya, dan endingnya gitu Ahok dipenjara dan Anies dijadikangubernur.
Sampai hari ini rasanya tiap hari ada aja berita mengenai gubernurJakarta dan/atau wakil gubernur Jakarta yang baru di media nasional, kalau gapercaya bisa ditrack di salah satu user Twitter @djaycoholyc yang mengumpulkankliping berita mereka setiap hari (dan beritanya kadang suka menghibur entahkarena komentar, tindakan atau kebijakan yang “gak lazim”).
Eh tapi Trump lebihaneh sih pernyataan-pernyataannya (termasuk ejek-ejekan sama Kim Jong Un lewatTwitter).
![]() |
Fotoan sama Elephant Kind |
Saya jugamulai menikmati musik-musik indie di tahun 2017. Dari level yang sebelumnyatiap denger lagu indie merasa apaan sih sampe kalau denger lagu Barasuaraselalu pengen ikutan singalong dan Elephant Kind jadi musisi yang paling banyakdidengerin lewat Spotify (TERMASUK BERHASIL FOTOAN BARENG SAMA ELEPHANT KIND JUGA DONGOMG).
![]() |
Salah satu hasil foto panggung Barasuara saya yang mayan bagus |
Stars and Rabbit, Mustache and Beard, Danilla, HMGNC, Polka Wars danmasih banyak musisi indie yang saya tonton live (dan saya nikmati). OH, Nidji manggungterakhir itu di tahun 2017 sebelom vakum mulai 2018 sampai gatau entah kapan :(((
Sebagai Nidjiholic yang beli album sejak Breakthru dijual di Disc Tarra bonusstiker sampe Disc Tarra udah gak jualan lagi dan album terakhir mereka gadijual fisik tapi cuma lewat online masih saya dengar, saya tidak mungkin tidakkecewa. Dan muncul perkubuan besar dangdut baru di internet antara Nellaloversdan Vianisty. Saya sih gak milih kubu antara dua itu ya~
![]() |
Tara Basro, salah satu cast Pengabdi Setan |
Film di tahun 2017 juga sangat luar biasa. Saya berkesempatan menonton film horror Indonesia yang sangat indah secara artistik dan populer dari jumlah penonton (film horror Indonesia terlaris sepanjang masa, sekaligus film Indonesia paling laris tahun 2017) saat Premiere nya. Yap Pengabdi Setan.
![]() |
Bang Joko Anwar, sutradara Pengabdi Setan |
Saya pernah menulis sedikit tentang Pengabdi Setan disini. Film ini seakan memberi standar baru perfilman Indonesia tentang film yang bagus itu kayak gimana. Dan mudah-mudahan banyak film yang ke depannya jadi jauh lebih bagus ya~ Untung juga di tahun 2017 sempat nonton film-film Indonesia bagus lainnya seperti Nightbus (pemenang Film Terbaik FFI, tapi waktu awal tayang gak laku dan ditayangkan ulang setelah menang FFI) dan Marlina : Pembunuh dalam Empat Babak.
Ohiya tahun ini saya beberapa kali bantuin keberjalanan program Indonesia Android Kejar (pelatihan Android gratis oleh Google Developers) dan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital di Bandung. Karena hal ini saya ikutan berkumpul bersama banyak teman di 10 kota di Menara.
![]() |
Bersama dengan teman-teman dari 10 kota di Rooftop Menara by Kibar |
Banyak yang akan berubah pastinya di tahun 2018. Saya lulus kuliah, harusnya (amin ya). Jadi bakal lebih beragam lagi petualangan yang muncul. Tahun ini kalau dilihat dari politik walau Jakarta udah usai tapi provinsi-provinsi yang padat penduduk banyak yang mengadakan pemilihan secara serentak (mungkin akan ramai juga?). Ada Piala Dunia tahun 2018 juga loh di Rusia yey. Have a good 2018, everyone!
Untuk menutup, ini bonus salah satu foto menarik saya di 2017
![]() |
Foto bareng sama bang Young Lex, yang katanya banyak haters itu. O aja ya kan |